Kota Semarang, Jawa Tengah – Dalam rangka memperkuat sinergi antara Polri, Kyai, dan Pondok Pesantren untuk menjaga situasi keamanan dan ketertiban masyarakat (sitkamtibmas) menjelang Pilkada 2024, Polda Jawa Tengah menggelar Halaqah Revitalisasi Lembaga Formal Pesantren Pendidikan Kesetaraan Pondok Pesantren Salafiyah (PKPPS). Kegiatan ini melibatkan 80 pengurus pondok pesantren dari berbagai daerah di Jawa Tengah.
Acara tersebut, yang merupakan bagian dari persiapan Operasi Mantap Praja Candi 2024 untuk pengamanan Pilkada Serentak di Jawa Tengah, berlangsung di Hotel Candi Indah, Kota Semarang, pada Selasa siang (17/9/2024). Dipimpin oleh Dirbinmas Polda Jateng, Kombes Pol Lafri Prasetyono, acara ini juga dihadiri oleh Kasubditbintibsos, AKBP Hasin Setiawan.
Dalam paparannya, Kombes Pol Lafri Prasetyono menyoroti dua ancaman utama yang dapat membahayakan para santri saat menimba ilmu di pesantren. Ancaman pertama adalah penyebaran paham radikal melalui pengajian yang mengarahkan santri pada radikalisme.
“Radikalisme merupakan cikal bakal terorisme yang bermula dari intoleransi. Santri yang terpapar radikalisme cenderung tertutup dan bahkan menjauh dari keluarganya,” ujar Lafri. Ia menambahkan bahwa faktor penyebab radikalisme antara lain kemiskinan, kurangnya pendidikan, marginalisasi, serta adanya standar ganda dari negara maju.