Polri: Dari Pelindung Jadi Algojo?
“Polri dibentuk bukan untuk menindas, tapi untuk melindungi rakyat. Mereka digaji dari uang pajak rakyat. Jika justru menjadi algojo, itu adalah pengkhianatan terhadap konstitusi,” kata Wilson, alumni Lemhannas RI PPRA 48 dan lulusan Etika Global dari Universitas Birmingham, Inggris.
Ia memperingatkan, kekerasan terhadap pers adalah indikator kuat bahwa Indonesia sedang meluncur ke arah otoritarianisme.
Seruan Solidaritas Nasional
PPWI mengajak seluruh organisasi pers, masyarakat sipil, dan elemen bangsa untuk bersatu melawan tindakan represif aparat. “Demokrasi hanya bisa bertahan jika pers bebas dan rakyat dilindungi,” tandasnya.
Sikap Resmi PPWI
- Mengecam keras tindakan brutal aparat.
- Menegaskan pelanggaran hukum yang dilakukan aparat terhadap rakyat.
- Menuntut investigasi independen dan pengusutan tuntas.
- Menuntut pembebasan semua wartawan dan pengunjuk rasa tanpa syarat.
- Mengingatkan peran konstitusional Polri sebagai pelindung rakyat, bukan penindas.
PPWI menyerukan agar kasus ini dijadikan momentum pembuktian komitmen negara terhadap demokrasi, hukum, dan kebebasan pers. “Jangan diam. Saat pers dibungkam, seluruh bangsa sedang diancam,” pungkasnya.
(TIM)
Tinggalkan Balasan