Ia mengimbau agar kendaraan bertonase besar tidak beroperasi di jalan tol maupun arteri selama periode mudik, guna menghindari kemacetan dan risiko kecelakaan akibat rem blong atau kelebihan muatan.
“Berdasarkan pengalaman dan masukan masyarakat, banyak yang mengusulkan agar kendaraan sumbu tiga ke atas tidak beroperasi selama Operasi Ketupat, bukan hanya dengan sistem jendela waktu (window system),” ujar Kakorlantas.
Ia menambahkan bahwa pihaknya telah melakukan survei jalur, koordinasi, dan kolaborasi dengan berbagai stakeholder untuk merumuskan solusi terbaik. Hasil kajian ini nantinya akan dibahas dalam rapat tingkat pusat untuk menentukan langkah strategis yang paling efektif dalam penanganan arus mudik 2025.
Dengan berbagai langkah ini, diharapkan perjalanan mudik Lebaran 2025 dapat berjalan lebih lancar, aman, dan tertib bagi masyarakat.
(Arief/Red)