Kusnari, atau yang akrab disapa Gondes, selaku Ketua Panitia, menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang terlibat. “Tanpa dukungan dan kontribusi dari peserta, donatur, sponsor, serta masyarakat, acara ini tidak akan berjalan lancar. Semangat solidaritas yang ditunjukkan oleh setiap tim dan sukarelawan sungguh menginspirasi,” ujarnya.
Sumber Dana dan Penyaluran Bantuan
Dana yang terkumpul berasal dari:
- Uang pendaftaran tim sepak bola.
- Donatur dan sponsor.
- Partisipasi penonton dan warga Desa Werdi.
“Dengan kerja keras dan kolaborasi semua pihak, kami berhasil mengumpulkan dana untuk membantu proses pemulihan di Petungkriyono,” jelas Gondes. Bantuan ini akan digunakan untuk mendukung pemulihan korban bencana, termasuk kebutuhan dasar dan rehabilitasi infrastruktur.
Dukungan dan Apresiasi Masyarakat
Wiji Purwanto, Ketua PS. Werdi dan perwakilan Desa Werdi, menyampaikan bahwa Trofeo Laga Amal ini bukan sekadar ajang kompetisi.
“Acara ini adalah cerminan nilai-nilai luhur seperti gotong royong, persatuan, dan kepedulian. Melalui sepak bola, kita belajar untuk saling menghargai dan peduli terhadap sesama,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga semangat kebersamaan yang tercipta dalam acara ini.
“Kondisi sosial yang terbentuk melalui olahraga ini sangat berharga. Mari kita jadikan ini sebagai titik awal untuk aksi kemanusiaan yang lebih luas dan berkelanjutan,” tambahnya.
Tanggapan dari Korban Bencana
Sunoto, perwakilan korban bencana di Petungkriyono, menyampaikan rasa terima kasihnya kepada panitia penyelenggara.
“Bantuan ini sangat bermanfaat bagi kami dan akan digunakan sebaik-baiknya untuk pemulihan,” ucapnya.
Pesan untuk Masa Depan
Gondes menutup dengan pesan yang menginspirasi, “Semangat kebersamaan dan solidaritas yang tercipta dalam Trofeo Laga Amal ini harus terus diperkokoh. Tantangan kemanusiaan tidak akan pernah berhenti, dan kita semua memiliki peran penting dalam membawa perubahan positif bagi mereka yang membutuhkan.”
(Hatose)
