Dalam video yang diunggah Carolina, Uya Kuya dan rombongannya terlihat merekam konten di depan rumah yang sudah rata dengan tanah akibat kebakaran. Ia kemudian menegur mereka dan mempertanyakan alasan mereka berada di lokasi tersebut.
“Siapa kalian? Ini properti saya. Bisa kalian menyingkir? Ini tidak masuk akal,” ujar Carolina dalam video yang diunggah pada Jumat (17/1/2025).
Merespons teguran tersebut, rombongan Uya Kuya sempat menjawab bahwa mereka berasal dari Indonesia dan memiliki keluarga di sana. Namun, Carolina merasa tindakan mereka tidak menghormati privasi serta kesedihan korban kebakaran.
Reaksi Warganet
Video itu viral dan mendapat perhatian luas dari netizen, baik di Amerika Serikat maupun Indonesia. Banyak komentar mengecam tindakan Uya Kuya yang dianggap tidak peka terhadap duka korban. Sebagian netizen juga menyayangkan aksi tersebut, mengingat aturan privasi di Amerika Serikat yang sangat ketat terkait kepemilikan properti.
“Serius, ini menjengkelkan. Kemarin The Royalty Family, sekarang orang-orang ini. Mereka seperti tidak menghormati kehilangan kami,” keluh Carolina.
Namun, ada pula warganet yang membela Uya Kuya, menganggap bahwa aksinya bertujuan memberikan informasi terkait kebakaran tanpa maksud merugikan siapa pun.
Tanggapan Uya Kuya
Melansir Kompas.com, Uya Kuya menyatakan bahwa ia telah meminta maaf kepada Carolina di lokasi kejadian. Ia juga mengaku langsung menghentikan pembuatan video dan menghapus kontennya.
“Setelah dia menegur, kami sudah bilang, ‘oh iya, maaf,’ lalu langsung pergi. Kami juga menyampaikan permohonan maaf dan meninggalkan lokasi,” jelas Uya pada Sabtu (18/1/2025).
Putrinya, Cinta Kuya, juga mencoba meminta maaf melalui pesan langsung di media sosial. Namun, menurut Uya, pesan tersebut tidak mendapat balasan, dan komentar Cinta di unggahan Carolina justru dihapus.
Penjelasan Motif Pembuatan Konten
Uya Kuya menegaskan bahwa pembuatan konten tersebut dilakukan atas permintaan sejumlah pihak dari Indonesia yang ingin mengetahui situasi di lokasi kebakaran. Ia mengklaim tidak ada konten yang diunggah di platform media sosialnya.
“Kami kasih informasi karena ada beberapa orang Indonesia, wartawan Indonesia, yang minta tolong video keadaan di sana. Itu juga enggak ada tayang di YouTube kami atau TikTok kami,” ungkap Uya.
Ia juga menambahkan bahwa niatnya adalah membantu meluruskan informasi terkait kebakaran tersebut, mengingat banyak beredar foto dan video palsu.
“Soal kebakaran ini kan banyak yang beredar, foto-foto fake, AI. Nah, itu sebenarnya cuma untuk memberikan gambaran situasi,” tambahnya.
(Red)