Dalam sambutannya, Kapolri mengapresiasi kehadiran pelabuhan baru tersebut yang diyakini akan menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi di Batam. Menurutnya, pembangunan pelabuhan ini sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045.
“Ini menjadi bentuk optimisme dari para investor yang bersemangat menanamkan modal di Batam. Tentu ini harus kita dukung dalam mewujudkan Indonesia Maju menuju Indonesia Emas 2045,” ujar Kapolri.
Namun demikian, Jenderal Sigit juga memberikan peringatan terkait potensi penyalahgunaan pelabuhan sebagai jalur penyelundupan tenaga kerja ilegal. Ia menekankan bahwa aksi ilegal tidak hanya terjadi melalui pelabuhan tikus, melainkan juga pelabuhan resmi, termasuk pelabuhan internasional.
“Saya titip, tolong diawasi betul. Semua petugas baik dari bea cukai, imigrasi, kepolisian, dan instansi terkait harus aktif memantau titik keluar masuk Indonesia,” tegasnya.
Kapolri juga mengimbau Pemerintah Daerah untuk menyediakan lebih banyak balai pelatihan kerja guna meningkatkan keterampilan calon tenaga kerja. Dengan demikian, warga tidak lagi tergiur bekerja secara ilegal di luar negeri.
“Kita harapkan tenaga kerja yang berangkat sudah dibekali pendidikan vokasi yang cukup, sehingga tidak menjadi korban atau dideportasi karena berangkat secara ilegal,” jelasnya.
Selain itu, Kapolri turut mengingatkan seluruh pihak terhadap potensi penyelundupan narkoba melalui jalur laut. Ia menekankan bahwa pembangunan infrastruktur seperti pelabuhan harus diiringi dengan pengawasan ketat.
“Di satu sisi, pelabuhan ini bisa mendorong pariwisata dan investasi. Namun jangan sampai dimanfaatkan oleh kelompok tertentu yang merugikan negara, khususnya masyarakat Batam,” katanya.
Jenderal Sigit memastikan bahwa Polri siap mendukung keamanan dan kelancaran setiap program pembangunan dan investasi di wilayah Batam.
(NS/Red)
Tinggalkan Balasan