6. Jenderal TNI (Purn) Sarwo Edhie Wibowo (Jawa Tengah)
Komandan RPKAD (sekarang Kopassus) pada 1965 ini lahir pada 1925.
Ia dikenal karena perannya dalam menjaga stabilitas nasional pada masa pasca-G30S serta kiprahnya di dunia pendidikan militer.
7. Sultan Muhammad Salahuddin (Nusa Tenggara Barat)
Sultan Bima ke-XIV ini memimpin dari tahun 1915 hingga 1951.
Ia dikenal sebagai pemimpin bijak dan pejuang anti-penjajahan, serta menjadi panutan bagi masyarakat Bima dan generasi penerus bangsa.
8. Syaikhona Muhammad Kholil (Jawa Timur)
Ulama kharismatik kelahiran Bangkalan tahun 1820 ini merupakan guru dari pendiri NU, KH. Hasyim Asy’ari.
Ia dikenal sebagai tokoh sentral dunia pesantren yang berkontribusi besar terhadap pendidikan Islam di Nusantara.
9. Tuan Rondahaim Saragih (Sumatera Utara)
Raja Raya dari Simalungun ini berjuang melawan Belanda pada akhir abad ke-19.
Ia dikenal sebagai pemimpin tangguh yang mempertahankan wilayahnya dari kolonialisme hingga akhir hayatnya pada 1891.
10. Sultan Zainal Abidin Syah (Maluku Utara)
Lahir di Tidore, 15 Agustus 1912, ia dikenal sebagai Gubernur pertama Irian Barat (Papua).
Sultan Zainal Abidin Syah berperan penting dalam memperjuangkan integrasi Papua ke dalam wilayah Indonesia.
Dengan penganugerahan ini, Presiden Prabowo berharap nilai-nilai perjuangan para tokoh tersebut dapat menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga persatuan, keberagaman, dan semangat nasionalisme.
(Red)









Tinggalkan Balasan