Operasi Keselamatan Candi 2025 Berhasil Tekan Pelanggaran Lalu Lintas di Jawa Tengah

Gambar Gravatar

Jumlah teguran meningkat 30% dibanding tahun sebelumnya, mencerminkan pendekatan persuasif yang lebih diutamakan dalam operasi ini.

“Pelanggaran yang berpotensi menyebabkan kecelakaan fatal langsung ditindak dengan tilang dan penyitaan kendaraan sebagai barang bukti. Sementara bagi yang hanya mendapat teguran, mereka wajib melengkapi perlengkapan berkendara sebelum diperbolehkan melanjutkan perjalanan,” tambahnya.

Jenis Pelanggaran Terbanyak Selama Operasi Keselamatan Candi 2025

Pelanggaran lalu lintas yang paling banyak ditemukan selama operasi adalah:

Pengendara sepeda motor

Bacaan Lainnya
  • Tidak memakai helm SNI: 8.500 kasus
  • Menggunakan knalpot tidak standar: 5.585 kasus
  • Melawan arus: 1.264 kasus

Pengemudi kendaraan roda empat atau lebih

  • Tidak memakai sabuk pengaman: 997 kasus
  • Melawan arus: 209 kasus
  • Kendaraan Over Dimensi dan Over Loading (ODOL): 280 kasus

Data Kecelakaan Selama Operasi

Selain pelanggaran lalu lintas, Operasi Keselamatan Candi 2025 juga mencatat 611 kasus kecelakaan, dengan rincian:

  • 27 korban meninggal dunia
  • 21 korban luka berat
  • 738 korban luka ringan
  • Kerugian materiil mencapai Rp734 juta

Polda Jateng Gencarkan Edukasi Keselamatan Berlalu Lintas

Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Ditlantas Polda Jateng juga menggelar berbagai program edukatif, seperti:

  • Sosialisasi keselamatan berkendara di sekolah, pesantren, dan instansi pemerintahan
  • Coaching clinic dan safety riding bagi pelajar dan komunitas otomotif
  • Ramp check kendaraan di terminal serta penyuluhan bagi pengemudi angkutan umum dan transportasi online
  • Pemasangan spanduk, brosur, dan pamflet di titik-titik strategis

Jelang Ramadhan & Lebaran, Polda Jateng Ajak Masyarakat Tertib Berlalu Lintas

Kabid Humas Polda Jateng, Kombes Pol Artanto, menekankan bahwa keberhasilan Operasi Keselamatan Candi 2025 juga bertujuan menciptakan situasi keamanan dan ketertiban menjelang bulan Ramadhan dan Idul Fitri 1446 H.

“Kami mengajak seluruh masyarakat untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas, menggunakan perlengkapan berkendara yang sesuai standar, dan mengutamakan keselamatan di jalan. Dengan disiplin berlalu lintas, kita dapat mewujudkan arus mudik dan balik yang aman dan nyaman bagi seluruh masyarakat saat Lebaran nanti,” pungkasnya.

Dengan menurunnya jumlah pelanggaran serta meningkatnya kesadaran masyarakat, diharapkan operasi serupa di tahun-tahun mendatang dapat terus meningkatkan keselamatan dan ketertiban berlalu lintas di Jawa Tengah.

(NS/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *