Tanggung Jawab Moral Pegadaian Dipertanyakan
Kritik paling tajam muncul karena pihak Pegadaian Cabang Blora disebut belum menunjukkan empati.
Menurut NR, hingga berita ini diturunkan, pihak Pegadaian belum menjenguk korban di rumah sakit.
Sikap ini memicu pertanyaan serius tentang tanggung jawab moral dan hukum penyelenggara acara. Meski pelaksana teknis diserahkan ke pihak rekanan, publik menilai Pegadaian tak bisa lepas tangan atas insiden yang terjadi di bawah nama besar mereka.
“Kakak saya tidak akan bisa bekerja selama masa pemulihan. Kami mohon kepedulian Pegadaian untuk membantu ekonomi keluarganya,” lanjut NR.
Keluarga juga berharap NU Care–Lazismu, PCNU Blora, dan Baznas turut memberikan dukungan moral dan finansial.
Respons Pemerintah Daerah
Menanggapi laporan awak media, Bupati Blora Arief Rohman mengaku terkejut.
“Ya Allah… Besok saya koordinasikan, ya,” ucapnya singkat.
Acara khitan massal bertema “Langkah Emas Anak Sholeh” yang sedianya menjadi bentuk kepedulian sosial Pegadaian untuk 124 anak kini justru ternoda oleh kelalaian yang mengancam nyawa seorang pekerja.
Hingga berita ini ditayangkan, pihak Pegadaian Cabang Blora belum dapat dimintai keterangan resmi.
(TIM)









Tinggalkan Balasan