Total nilai barang bukti diperkirakan mencapai Rp350 miliar.
“Dari pengungkapan ini, Polri berhasil menyelamatkan sekitar 5 juta jiwa dari ancaman narkoba,” jelas Kapolres Bogor AKBP Rio Wahyu Anggoro.
Modus Operasi: Produksi Narkoba di Tengah Permukiman
Para tersangka menggunakan modus menyamarkan laboratorium narkotika di lingkungan pemukiman warga. Mereka memproduksi tembakau sintetis dengan mencampurkan prekursor berbahaya, yang kemudian dijual ke berbagai wilayah di Indonesia.
Motif utama kejahatan ini adalah ekonomi, di mana para pelaku memanfaatkan celah hukum dan lemahnya pengawasan terhadap laboratorium narkotika ilegal.
Ancaman Hukuman: Pidana Mati hingga Seumur Hidup
Atas perbuatannya, para tersangka dijerat dengan:
⚖ Pasal 114 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) dan Pasal 113 ayat (2) jo Pasal 132 ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.
Mereka terancam hukuman:
✔ Pidana mati
✔ Penjara seumur hidup
✔ Denda hingga Rp10 miliar
“Kami akan menindak tegas siapa pun yang terlibat dalam jaringan narkoba, termasuk jika ada oknum aparat yang membantu peredaran narkotika,” tegas Kapolres Bogor.
Polri Imbau Masyarakat Berperan Aktif
Polri mengapresiasi peran serta masyarakat dalam upaya pemberantasan narkoba. Kapolres Bogor mengimbau warga untuk segera melaporkan aktivitas mencurigakan yang berkaitan dengan narkoba ke pihak kepolisian.
“Dukungan masyarakat sangat penting dalam memberantas narkoba. Jangan ragu untuk melaporkan kepada kami jika ada indikasi peredaran narkotika di lingkungan Anda,” pungkasnya.
(Arief/Red)
