Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa SA ternyata dalam keadaan selamat dan berada di sebuah hotel di wilayah Tembalang. Dari informasi pihak hotel, SA diketahui check-in sendiri pada pukul 13.35 WIB di kamar 306. Sepeda motornya juga ditemukan terparkir di lokasi.
“Korban tidak benar-benar diculik. Ia hanya terjebak skenario manipulatif oleh pelaku yang mengaku sebagai aparat dan menuduhnya terlibat dalam pencucian uang,” jelas Dirreskrimum Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio, Kamis (29/5/2025).
Pelaku meminta SA untuk menjauh dari rumah dan mengisolasi diri di hotel demi alasan ‘penyelidikan’. Dalam kondisi panik dan takut, SA mengikuti arahan tersebut. Saat itulah pelaku mengambil alih akun WhatsApp milik SA, lalu menghubungi orang tuanya dengan pesan palsu seolah-olah SA diculik dan butuh tebusan.
“Meski tidak terjadi penculikan fisik, kasus ini masuk dalam kategori penipuan online dan akses ilegal ke perangkat elektronik,” tambah Kombes Dwi.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Jateng Kombes Pol Artanto mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan waspada terhadap modus serupa yang kian marak. Ia menegaskan agar warga tidak langsung percaya terhadap telepon atau pesan dari pihak yang mengaku sebagai aparat hukum.
“Jika menerima informasi mencurigakan, jangan langsung percaya atau panik. Verifikasi selalu ke kantor polisi terdekat, terutama bila disebutkan tuduhan hukum tanpa dasar,” tegasnya.
Polda Jateng kini tengah memburu pelaku yang diduga beroperasi dari luar wilayah dan memanfaatkan kecanggihan teknologi untuk melancarkan aksinya.
(Arief/Red)
Tinggalkan Balasan