“Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari hasil monitoring dan investigasi mendadak oleh Satgas Pangan Daerah Polda Metro Jaya bersama instansi terkait, seperti Kementerian Perdagangan, Disperindag Provinsi Banten, serta Dinas Perdagangan dan Metrologi Kota Tangerang.”
Penindakan awal dilakukan saat sidak di Pasar Kemayoran, di mana tim menemukan kemasan botol minyak goreng merek Minyakita yang tidak sesuai dengan takaran. Pengukuran menggunakan alat volumetrik menunjukkan bahwa botol yang seharusnya berisi 1 liter, hanya berisi sekitar 800 ml. Kombes Pol Ade Safri menegaskan:
“Saat dilakukan pengukuran menggunakan alat volumetrik, botol yang seharusnya berisi 1 liter ternyata hanya berisi sekitar 800 ml. Ini merupakan praktik yang merugikan konsumen.”
Kronologi dan Modus Operandi
Awal Operasional: CV yang bersangkutan telah beroperasi sejak 2020. Awalnya, produk minyak goreng premium dipasarkan dengan merek “Guldap” yang kurang diminati oleh pasar.
Strategi Pemasaran: Pelaku usaha mengubah merek produk menjadi Minyakita dan mendesain kemasan botol agar terlihat penuh meskipun isinya tidak mencapai standar 1 liter.
Manipulasi Mesin Pengisian: Investigasi menemukan adanya pengaturan mesin pengisian botol (filler) yang disetel hanya pada kapasitas 730 ml dan 740 ml, jauh di bawah standar 1 liter.
Dokumen Palsu: Terdapat indikasi penggunaan label SNI dan izin BPOM yang diduga palsu. Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan keabsahan dokumen tersebut.
Tindak Lanjut dan Imbauan Kepada Masyarakat
Penyelidikan masih terus berjalan dengan uji laboratorium lanjutan untuk memastikan unsur pidana dalam praktik kecurangan ini. Pihak kepolisian bersama instansi terkait mengimbau masyarakat agar lebih berhati-hati dalam membeli minyak goreng, memastikan produk yang dibeli sesuai dengan takaran standar dan memiliki izin resmi yang valid.
Tinggalkan Balasan