Warga Minta Gubernur Campur Tangan Terkait Dugaan Pungli di SMPN 13 Purworejo

Gambar Gravatar

Investigasi Indonesia

Purworejo, Jawa Tengah — Sebuah laporan yang masuk kepada Gubernur Jawa Tengah terkait dugaan praktik pungutan liar (pungli) di SMPN 13 Purworejo, mengundang perhatian. Laporan disampaikan melalui laman LaporGub bernomor LGWP53062515, yang diketahui pada 6 Januari 2025 menyebutkan bahwa pihak sekolah mulai menarik iuran sebesar Rp1.000 per siswa per hari dengan alasan untuk mengisi ulang air galon di kelas. Rabu (08/01/2025).

Menurut keterangan yang diterima, di setiap kelas yang terdiri dari 32 siswa, total uang yang terkumpul mencapai Rp32.000 setiap harinya. Mengingat bahwa harga untuk mengisi ulang air mineral bermerk hanya sekitar Rp20.000 per galon, hal ini menimbulkan pertanyaan mengenai alokasi sisa uang, yang mencapai Rp12.000 per hari per kelas. Apalagi, satu galon air mineral menurut pengamatan belum tentu habis dalam satu hari, bahkan bisa bertahan hingga tiga hari.

Jika dihitung, total iuran yang terkumpul dalam sebulan mencapai Rp832.000 per kelas (32 siswa x Rp1.000 x 26 hari sekolah). Meski nominal iuran terbilang kecil, laporan ini mengingatkan potensi penyalahgunaan uang sekolah yang dapat merugikan orang tua siswa, terutama dalam bentuk pungutan yang tidak jelas penggunaannya.

Bacaan Lainnya

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *