Dalam sambutannya, Bupati Baharuddin Siagian mengungkapkan rasa terima kasih atas terpilihnya Pantai Sejarah sebagai lokasi studi. Ia juga menjelaskan potensi maritim Batu Bara yang memiliki garis pantai sepanjang 119 km, serta keberadaan pelabuhan besar yang menjadi pusat ekspor ke mancanegara.
“Kami berharap kunjungan ini dapat memperkenalkan potensi Kabupaten Batu Bara ke negara asal para mahasiswa. Dengan begitu, daerah kita bisa dikenal lebih luas hingga ke kancah internasional,” ujar Baharuddin.
Sementara itu, Wakil Rektor III UNIMED Prof. Dr. Marice, M.Hum, menyampaikan apresiasi atas sambutan hangat dari Pemkab Batu Bara. Ia menjelaskan bahwa kunjungan ini merupakan bagian dari kerja sama akademik antara UNIMED dan Universiti Malaya.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin membangun kolaborasi antar lembaga pendidikan sekaligus meningkatkan kesadaran mahasiswa akan pentingnya pelestarian mangrove sebagai penyangga utama ekosistem pesisir,” ungkapnya.
Dr. Nur Syabeera Begum Binti Nasir Ahmad selaku perwakilan Universiti Malaya menambahkan bahwa mangrove memiliki peran penting dalam menyerap karbon dioksida (CO2), yang sangat relevan dalam menghadapi tantangan perubahan iklim global.
Turut hadir dalam kegiatan ini Sekda Batu Bara Norma Deli Siregar, Asisten I Setdakab Edwin Aldrin Sitorus, Dr. Tappil Rambe (Wakil Dekan II FIS UNIMED), Dr. Meilinda Suriani Harefa (CEO YAKOPI), serta beberapa tokoh akademik lainnya.
(Afghan Febriansyach)
Tinggalkan Balasan