Ketua Presidium Front Aliansi Umat Islam Bersatu Jateng-DIY Kecam Tindakan Anarko Sandera Polisi Saat Demo

Abah Sofyan

Dalam sebuah video yang beredar luas di media sosial, Anang menyatakan bahwa tindakan penyanderaan terhadap aparat Polri saat menjalankan tugas adalah bentuk pelanggaran etika dalam menyampaikan aspirasi.

“Saya mengecam insiden itu. Setiap warga negara memang punya hak konstitusional untuk berdemonstrasi, tetapi adab dan hati nurani harus tetap dikedepankan,” ujar Anang.

Ia menegaskan bahwa meskipun dirinya pernah aktif sebagai aktivis mahasiswa yang vokal dan kritis, ia selalu menjunjung tinggi prinsip non-kekerasan. Menurutnya, aksi-aksi anarkis hanya akan mencoreng perjuangan kaum buruh dan merusak makna Hari Buruh itu sendiri.

“Saya dulu juga keras dan kritis, tetapi tidak pernah mendukung kekerasan. Aksi Anarko seperti itu justru merusak citra perjuangan,” tegasnya.

Bacaan Lainnya

Respons Polda Jateng: Tindakan Tegas Akan Ditempuh

Menanggapi insiden tersebut, Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Pol Artanto menyatakan bahwa aparat kepolisian telah bertindak secara humanis dalam mengawal aksi unjuk rasa. Namun, tindakan penyanderaan terhadap anggota Polri tidak dapat ditoleransi.

“Kami sangat menyayangkan insiden penyanderaan oleh kelompok Anarko. Anggota kami hanya bertugas menjaga ketertiban agar aksi berjalan aman. Kami menjunjung tinggi kebebasan berekspresi, tetapi keselamatan personel dan masyarakat adalah prioritas,” ujar Kombes Artanto.

Ia menambahkan bahwa Polda Jateng akan menindak tegas pelaku sesuai ketentuan hukum yang berlaku.

(NS/Red)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gravatar profile
  • Rating