IHSG Anjlok 5,02 Persen, BEI Hentikan Perdagangan Sementara

Abah Sofyan

Investigasi Indonesia

Jakarta – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan signifikan hingga 5,02 persen pada perdagangan pagi ini, Selasa (18/3/2025). Akibatnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) memutuskan untuk menghentikan sementara perdagangan saham guna meredam volatilitas pasar.

Faktor Penyebab IHSG Terjun Bebas

Menurut Associate Director Pilarmas Investindo Sekuritas, Maximilianus Nicodemus, anjloknya IHSG dipengaruhi oleh faktor domestik dan global.

  1. Dari sisi domestik, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang melemah di awal tahun menjadi pemicu utama. Data menunjukkan bahwa penerimaan pajak hingga Februari 2025 turun 30,19 persen (year-on-year/YoY).

    “Pelaku pasar khawatir dengan meningkatnya risiko fiskal di Indonesia. Hal ini mendorong investor untuk mencari instrumen investasi yang lebih aman, seperti obligasi, dibandingkan saham,” ujar Maximilianus.

    Bacaan Lainnya
  2. Dari sisi global, ketidakstabilan pasar turut dipicu oleh beberapa faktor, di antaranya:
    • Memanasnya konflik geopolitik Rusia-Ukraina, yang menimbulkan ketidakpastian di pasar keuangan global.
    • Perang tarif yang dilakukan Presiden AS, Donald Trump, yang semakin memperburuk hubungan perdagangan internasional.
    • Ancaman resesi di Amerika Serikat, yang membuat investor lebih berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi.

Defisit APBN Semakin Dalam

Selain penurunan penerimaan pajak, APBN 2025 mencatat defisit sebesar Rp 31,2 triliun atau 0,13 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) per Februari 2025. Angka ini berbanding terbalik dengan surplus Rp 26 triliun (0,11 persen dari PDB) pada periode yang sama tahun lalu.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyatakan bahwa defisit ini masih dalam batas yang telah dirancang dalam desain APBN.

“Defisit Rp 31,2 triliun di akhir Februari 2025 masih sesuai target dalam desain APBN,” kata Sri Mulyani dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Keuangan, Kamis (13/3/2025).

Anjloknya IHSG hingga lebih dari 5 persen menjadi alarm bagi pasar keuangan Indonesia. Faktor domestik seperti melemahnya APBN dan penurunan penerimaan pajak, serta faktor global seperti ketegangan geopolitik dan ancaman resesi, semakin memperburuk kondisi pasar.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *