Antara Inspirasi dan Kontroversi, Mengapa Hari Kartini Tak Lagi Jadi Libur Nasional?

Abah Sofyan

Alasan Pemerintah Tidak Menetapkan Hari Kartini sebagai Libur Nasional

Pertimbangan utama dalam penetapan hari libur nasional adalah memasukkan perayaan hari besar keagamaan dan kenegaraan guna menjaga kesinambungan operasional instansi pemerintah dan swasta serta efisiensi hari kerja. Karena Hari Kartini tidak termasuk keduanya — melainkan hari peringatan nasional seputar emansipasi perempuan — pemerintah memilih untuk tidak memberlakukannya sebagai hari libur resmi.

Peringatan Hari Kartini Tanpa Libur Nasional

Tanpa libur nasional, Hari Kartini tetap dirayakan secara simbolis di berbagai instansi, terutama melalui upacara bendera di sekolah dan kegiatan edukatif yang menekankan nilai pendidikan, kesetaraan, dan kemajuan perempuan. Upaya ini memastikan pesan emansipasi Kartini tetap hidup tanpa mengurangi efektivitas hari kerja.

Referensi Dokumen Resmi

– Situs Kementerian Agama DKI Jakarta (SKB 3 Menteri Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025)

– Situs Sekretariat Kabinet Republik Indonesia (Pengumuman Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama 2025)

Bacaan Lainnya

– Selain itu, Hari Kartini sebagai Hari Peringatan Nasional tercatat tanpa status libur dalam daftar hari peringatan di Wikipedia “Public holidays in Indonesia”.

Kartini tetap menjadi figur penting dalam sejarah bangsa. Terlepas dari pro dan kontra yang mengelilinginya, peringatan Hari Kartini merupakan momentum untuk meninjau kembali posisi perempuan dalam masyarakat Indonesia modern. Perdebatan yang muncul justru menjadi peluang untuk mengangkat dan mengapresiasi tokoh-tokoh perempuan lainnya dari berbagai daerah yang juga turut memperjuangkan kemerdekaan dan kesetaraan.

Jawa Tengah – 21 April 2025

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gravatar profile
  • Rating