Apakah Deret Fibonacci Berasal dari Arab?
Tidak langsung, tetapi Fibonacci mempelajarinya melalui sistem matematika Arab ketika ia tinggal di Afrika Utara.
Leonardo Fibonacci tumbuh di kota pelabuhan Béjaïa (Bugia), Aljazair—wilayah kekuasaan dinasti Almohad saat itu. Di sinilah ia belajar matematika Hindu–Arab dari para ilmuwan Arab dan Berber.
Dia kemudian membawa pendekatan berhitung Arab, termasuk konsep angka Hindu–Arab (0–9), ke Eropa melalui bukunya Liber Abaci.
Fakta Historis Penting
Fibonacci belajar matematika pada ilmuwan Arab
Ini fakta tak terbantahkan. Dalam pengantar Liber Abaci, Fibonacci menulis bahwa ia belajar dari:
“guru-guru Arab yang terbaik dalam bidang berhitung.”
Melalui mereka, ia mempelajari metode perhitungan dari India yang sudah dibahas ilmuwan Arab seperti:
- Al-Khwarizmi
- Al-Uqlidisi
- Abu Kamil
Deret matematika serupa telah dikenal dalam matematika India jauh lebih awal
Catatan paling awal mengenai pola mirip Fibonacci muncul dalam:
Analisis prosodi India (pingala, Chandahśāstra, sekitar abad ke-2 SM)
Perhitungan ritme puisi Sanskerta
Jadi, pola tersebut lebih tua dari Fibonacci.
Dunia Arab mengembangkan dan menyebarkan ilmunya
Ilmuwan Arab menerjemahkan dan mengembangkan matematika India, lalu menyebarkannya ke Eropa.
Tanpa matematika Arab, Fibonacci mungkin tidak pernah mempelajari sistem perhitungan yang memungkinkannya menemukan dan merumuskan deret itu.
Kesimpulan Sederhana
Asal pola awal: India (pola kombinatorial & prosodi kuno)
Penyebaran & pengembangan: Dunia Arab (matematika Hindu–Arab)
Formalisasi & populer di Barat: Fibonacci (Italia, abad ke-13)
Jadi, benar bahwa rumus Fibonacci berhutang sangat besar pada matematika Arab, tetapi bukan “asalnya” dari Arab—melainkan dipelajari melalui ilmuwan Arab dan kemudian dipopulerkan di Barat oleh Fibonacci.
Dari Berbagai Sumber
(Red)









Tinggalkan Balasan