Polisi Pukul Mahasiswa hingga Babak Belur, Tujuh Oknum Ditahan dan Akan Disidang Etik

Gambar Gravatar
Polisi Pukul Mahasiswa hingga Babak Belur, Tujuh Oknum Ditahan dan Akan Disidang Etik. (Foto: Kontributor Mamuju)

Namun, tak lama kemudian, oknum polisi tersebut memanggil rekan-rekannya. Bersama-sama, mereka mendatangi asrama dan mencari mahasiswa yang sebelumnya menegur. Akibatnya, Ramli, seorang mahasiswa yang tidak mengetahui insiden awal, menjadi korban pengeroyokan.

“Ramli mengalami luka serius hingga patah tulang hidung dan harus menjalani operasi. Dokter sudah memberikan keterangan terkait kondisi tersebut,” jelas Ansar.

Kapolda Minta Maaf, Pelaku Akan Disidang Etik
Kapolda Sulawesi Barat, Inspektur Jenderal R. Adang Ginanjar, segera bertemu dengan mahasiswa yang mendatangi Polres Mamuju malam itu. Dalam pertemuan tersebut, Adang menyampaikan permintaan maaf atas tindakan brutal yang dilakukan oleh anggotanya dan berjanji menindak tegas para pelaku.

Kabid Humas Polda Sulbar, Komisaris Besar Slamet Wahyudi, menyatakan bahwa ketujuh oknum polisi tersebut akan menghadapi sidang etik. Namun, proses hukum masih menunggu penyelidikan lengkap dari Propam.

Bacaan Lainnya

“Arahan dari Kapolda jelas: semua pelaku harus ditindak tegas. Saat ini kami sedang melengkapi berita acara pemeriksaan untuk melanjutkan proses sidang etik,” ujar Slamet.

Desakan Hukuman Maksimal
Ansar menegaskan bahwa tindakan para pelaku mencoreng citra institusi kepolisian. Ia mendesak agar hukuman berat, baik secara etik maupun pidana, diberikan sebagai efek jera.

“Polisi seharusnya mengayomi masyarakat, bukan melakukan kekerasan. Kami tidak ingin menghalangi karier seseorang, tetapi hukum harus ditegakkan. Ini tindakan yang dilakukan secara kolektif, bukan individu. Apakah ini masalah oknum atau institusi?” tegas Ansar.

Kesimpulan

Kasus ini menjadi sorotan publik, mencerminkan pentingnya pengawasan terhadap tindakan aparat penegak hukum. Harapan besar ada pada institusi kepolisian untuk menindak tegas pelaku dan menjaga kepercayaan masyarakat.

(Red/Kontributor Mamuju)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *