Konflik yang sempat viral di media sosial akibat tindakan arogansi salah satu satpam terhadap PKL, kini diselesaikan melalui pendekatan dialogis dan humanis oleh aparat kepolisian.
“Kami hadir sejak awal untuk memastikan konflik ini tidak meluas. Alhamdulillah, kedua belah pihak sepakat menyelesaikannya secara damai,” ujar AKBP Hendry.
Kedua Pihak Sepakat Berdamai dan Saling Memahami
Dalam proses mediasi, baik perwakilan PKL maupun pihak keamanan kawasan menyatakan saling memaafkan dan tidak melanjutkan persoalan ke jalur hukum. Mereka juga bersepakat untuk saling menghargai posisi dan peran masing-masing di lingkungan kawasan industri.
“Mediasi berlangsung lancar dan produktif. Semua pihak telah memahami duduk persoalan dan sepakat menjaga ketertiban bersama,” tambah Kapolres.
Apresiasi dari Manajemen KIK
Langkah cepat dan responsif Polres Kendal mendapat apresiasi dari Manajemen Kawasan Industri Kendal. Kepala Manajemen Kotamadya KIK, John F. Tehupuring, menyampaikan ucapan terima kasih kepada kepolisian atas pendekatan yang mengedepankan solusi damai.
“Kami bukan anti PKL. Justru kami telah membuka komunikasi dengan desa sekitar untuk menata keberadaan PKL secara inklusif dan tertib,” ucap John.
Pihak manajemen juga menyampaikan komitmennya untuk menyiapkan solusi jangka panjang, termasuk penyusunan tata kelola PKL yang berkeadilan dan partisipatif.
Respons Terhadap Video Viral
Diketahui sebelumnya, video berdurasi singkat yang menampilkan oknum satpam bersikap kasar kepada pasangan PKL viral di media sosial dan memantik kemarahan publik. Hal tersebut mendorong respon cepat dari aparat penegak hukum, termasuk pelibatan aktif dalam menjaga stabilitas sosial.
“Upaya damai ini adalah bukti bahwa konflik sosial dapat diselesaikan dengan musyawarah. Kami akan terus menjaga komunikasi dan pengawasan,” tutup Kapolres Kendal.
(Arief/Red)
Tinggalkan Balasan