Gempa Myanmar Picu Megathruts di Indonesia?

Abah Sofyan
Foto Ilustrasi Meta AI

Investigasi Indonesia

Jakarta – Gempa berkekuatan M7,7 SR di Myanmar baru-baru ini kembali memicu kekhawatiran terkait ramalan akan terjadinya Gempa Megathruts di Indonesia.

Sementara diskusi tentang potensi gempa megathrust di Indonesia yang pernah dibahas Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terkait dua zona rawan, yaitu Megathrust Selat Sunda dan Megathrust Mentawai-Siberut, yang sudah lebih dari dua abad tidak mengalami aktivitas seismik besar.

Menurut Daryono, Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, wilayah ini memiliki seismic gap yang menunjukkan kemungkinan adanya akumulasi energi tektonik yang belum dilepaskan.

Bacaan Lainnya

Meski demikian, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menegaskan bahwa tidak ada teknologi yang dapat memprediksi secara pasti kapan gempa megathrust akan terjadi. Oleh karena itu, mitigasi dan kesiapsiagaan menjadi aspek penting dalam menghadapi potensi bencana tersebut.

“Kami ingin masyarakat tidak hanya sekadar membicarakan ancaman ini, tetapi juga benar-benar melakukan langkah-langkah kesiapsiagaan untuk menghadapi kemungkinan terburuk,” jelas Dwikorita dalam keterangannya pada Minggu, 25 Agustus 2024.

Langkah Strategis BMKG dalam Menghadapi Megathrust

BMKG telah menerapkan berbagai strategi untuk meningkatkan kesiapsiagaan terhadap ancaman megathrust, antara lain:

Peningkatan Sistem Peringatan Dini

BMKG telah memasang sensor InaTEWS (Indonesia Tsunami Early Warning System) yang menghadap ke zona-zona megathrust guna mendeteksi aktivitas seismik yang berpotensi memicu tsunami.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Gravatar profile
  • Rating