Polda Jateng juga mengupayakan kolaborasi dengan pemerintah daerah guna memitigasi kejadian serupa di masa depan. Salah satu langkahnya adalah mendirikan Rumah Sahabat Anak sebagai bentuk pencegahan kenakalan remaja.
Dukungan dan Apresiasi dari Kompolnas
Anggota Kompolnas, Muhammad Choirul Anam, menyampaikan bahwa pengawasan pihaknya mencakup dua aspek utama: investigasi kejadian dan upaya mencegah kenakalan remaja.
kunjungan di Semarang, Kompolnas telah melakukan klarifikasi kepada berbagai pihak, termasuk keluarga korban, pelaku, sekolah, dan masyarakat sekitar lokasi kejadian. Mereka juga meninjau bukti digital seperti rekaman CCTV dan ponsel pelaku yang diamankan oleh polisi.
“Kami berterima kasih kepada Polda Jateng atas keterbukaan dan transparansi mereka. Semua bukti, termasuk rekaman video, telah diperlihatkan dengan detail,” ujar Choirul Anam.
Ia juga memuji langkah tegas Polda Jateng dalam menangani kasus ini, termasuk proses etik terhadap oknum anggota Polri yang telah ditahan.
“Penanganannya dilakukan secara profesional dan tegas. Jika salah, ya salah, siapapun itu. Transparansi seperti ini penting agar publik percaya pada proses hukum yang berjalan,” tambahnya.
Optimisme dalam Penanganan Kasus
Kompolnas optimis bahwa keterbukaan informasi dari pihak kepolisian, yang disandingkan dengan data lapangan, akan menghasilkan penyelesaian kasus yang maksimal. Choirul Anam berharap kejadian ini menjadi momentum perbaikan, tidak hanya dalam penegakan hukum, tetapi juga dalam upaya pencegahan kenakalan remaja.
(Red/Humas)
Tinggalkan Balasan