Klaten, Jawa Tengah – Polres Klaten menurunkan personel untuk berjaga penuh di posko darurat kesehatan yang dibentuk bersama Dinas Kesehatan, BPBD, dan sejumlah instansi terkait. Posko ini didirikan di Dukuh Bendungan, Desa Karangturi, Kecamatan Gantiwarno, Kabupaten Klaten, sebagai respon cepat terhadap kasus keracunan massal yang terjadi usai acara halal bihalal.
Menurut Kasihumas Polres Klaten AKP Nyoto, keberadaan posko darurat menjadi pusat layanan medis awal, pendataan korban, serta rujukan ke rumah sakit.
“Posko ini menjadi pusat koordinasi utama dalam penanganan korban. Anggota Polres stand by 24 jam di sini,” jelas AKP Nyoto, Selasa (15/04/2025).
Hingga Selasa sore, tercatat 133 warga mengalami gejala keracunan, seperti muntah, diare, dan demam. Dari jumlah tersebut, 48 orang dirujuk ke rumah sakit, sedangkan sisanya ditangani langsung di posko. Satu warga, bernama S, meninggal dunia setelah sempat menjalani perawatan.
Personel Polres Klaten turut berperan aktif dalam pengamanan posko, mendukung pendataan epidemiologis, mengatur mobilisasi pasien, serta memberikan pendampingan bagi keluarga korban. Mereka juga membantu kelancaran koordinasi lintas sektor.
“Bersama Dinas Kesehatan, kami prioritaskan keselamatan warga dengan menyediakan pemeriksaan langsung di lokasi. Ini untuk mempercepat penanganan korban,” tambah AKP Nyoto.
Tinggalkan Balasan